Bahwa umat akan terpecah dalam banyak golongan
Masing-masing golongan merasa bangga
Mirip Iblis yang membangkang sujud kerena bangga
Sudah sampaikah kepadamu berita orang-orang munafik?
Mereka itulah yang berjubah agama tapi berbuat aniaya
Menegaskan yang batil dan yang hak tapi berlaku zalim
Membaca firman Tuhan tapi mempercayai desas-desus
Mengaku sebagai rahmat tapi menebarkan teror
Di negeri orang munafik
Banyak orang mengaku paling benar
pendapatnya merupakan firman Tuhan
Yang tak sependapat dianggap sesat
Sebab selain mereka, semua jelmaan setan
Di negeri orang munafik
Sorban dan pedang berselingkuh bermandikan darah
Preman dan orang beriman menyatu dalam amarah
Kafirkan apa saja yang tidak menyenangkan hati
Sebab perbedaan bukanlah hukum yang disepakati
Di negeri orang munafik
Semua orang berubah jadi barbar yang fasik
Membunuh atas nama Tuhan menjadi kebiasaan
Menjarah hak orang tanpa rasa risih dan penyesalan
Apa lagi hanya sekedar membuka aib saudara seiman
Padahal Tuhan dalam kitab yang mereka baca telah ingatkan
Janganlah kebencianmu pada suatu kaum membuatmu tidak belaku adil
menghilangkan satu nyawa manusia bukan karena dia membunuh
atau berbuat kerusakan di muka bumi
maka sama dengan membunuh manusia seluruhnya
Maka bila orang munafik menggelar pesta penyesatanJangan ingatkan firmat Tuhan dalam kitab suciAtau memberi nasehat bijak dengan diskusiBagi orang kalap, ayat-ayat Tuhan hanya membuat jadi gagapApa pun yang kau katakan, tidak seorang pun akan tanggap
Maka bila orang munafik telah berulah
Tebaslah tangan mereka dengan pedang keadilan
bila tak mampu dengan pedang keadilan, libaslah dengan lidah kebenaran
bila tak mampu dengan lidah kebenaran, sentuhlah dengan suara hati kemanusiaan
tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan.
Makassar, 2 Maret 2001
__________________________________________
(Catatan) Puisi ini mungkin pernah dimuat disalah satu media massa.
0 comments:
Post a Comment