Oase Pengetahuan untuk menghilangkan dahaga spiritual para pencari "Kebenaran".

Tanyakan Kepada Tuhan

9:00 AM Posted by Almin Jawad Moerteza No comments

Pada suatu hari, nabi Musa as bermaksud menemui Tuhan di bukit Sinai. Mengetahui maksudnya, seorang ahli ibadah mendatanginya dengan satu permohonan. "Wahai Kalimullah, seumur hidup saya telah berupaya untuk menjadi orang saleh. Saya dirikan shalat, menjalankan puasa, naik haji, dan melakukan apa yang agama wajibkan untuk seorang muslim. Untuk itu, saya banyak menanggung derita hidup. Namun semua derita itu tiada berarti bagiku. Saya hanya ingin tahu apa yang Tuhan persiapkan untukku kelak. Mohon tanyakan kepada-Nya!" "Baik", kata nabi Musa.

Ketika melanjutkan perjalanan, Musa berjumpa dengan seorang pemabuk di pinggir jalan. "Anda hendak kemana?", tanya pemabuk itu. "Hendak menemui Tuhan", jawab Musa. "Tolong tanyakan kepada Tuhan nasibku. Aku ini seorang peminum, pendosa. Aku tidak pernah shalat, puasa, atau mengerjakan amal saleh lainnya. Apakah kiranya yang Tuhan persiapkan bagiku nanti". Musa menyanggupi untuk menyampaikan pesannya kepada Tuhan.

Saat kembali dari Bukit Sinai, Musa menyampaikan jawaban Tuhan kepada ahli ibadah, "Bagimu pahala yang besar dan segala keindahan". Si Saleh itu berkata, "Saya sudah menduganya". Kepada si pemabuk, Musa berkata, "Seburuk-buruk tempat telah dipersiapkan Tuhan untukmu". Mendengar itu, si pemabuk bangkit, lalu menari-nari penuh bahagia. Musa keheranan, mengapa dia berbahagia dijanjikan tempat yang paling jelek.

"Alhamdulliah. Aku tidak perduli apa pun yang Tuhan persiapkan untukku. Aku bahagia karena Dia masih ingat kepadaku padahal aku pendosa yang hina dina. Aku mengira tak seorang pun mengingatku, baik di bumi maupun di langit", katanya dengan kebahagiaan yang tulus.

Akhirnya, di Lauh al-Mahfuz, nasib keduanya berubah. Mereka bertukar tempat. Si saleh di neraka dan si durhaka di surga.

Musa takjub. Ia bertanya kepada Tuhan. Dan Tuhan menjawab, "Si saleh tidak layak memperoleh anugerahKu. Ia mengira dapat membeli anugerahKu dengan amal salehnya. Si pendosa membuatKu senang, karena ia ridho dengan pemberianku kepadanya. Kesenangannya atas pemberianKu membuatKu senang kepadanya.

0 comments:

Post a Comment