Seorang Nasrani datang menemui kaum muslimin. Ia meminta penjelasan kepada kaum muslimin tentang kebenaran kenabian Muhammad Saaw. Beberapa orang mencoba memberi jawaban tapi tidak ada satu pun jawaban yang memuaskannya. Dihadapan kaum muslimin, Nasrani itu berkata, "Kalian orang muslim, beriman tanpa kebenaran!" Orang-orang yang hadir berdesakan ingin membunuhnya. Tapi Ibn Abbas melarang mereka. "Janganlah kalian membunuh orang yang mencari kebenaran", teriak Ibn Abbas.
Singkat cerita, sampailah Nasrani itu dihadapan Imam Ali bin Abi Thalib kw. Kepada Imam ia berkata, "Sebelum aku mengajukan pertanyaan, pertama, aku ingin engkau berjanji bahwa darah dan kehormatanku dilindungi. "Aku berjanji", kata Imam. Kedua, apakah keunggulanmu dibandingkan dengan Nabiyullah Isa as sehingga aku layak mendengarkanmu?"
Imam berkata, "Saat nabi Isa as dikandung, Maryam tidak pernah meninggalkan mihrabnya. Namun, ketika Maryam hendak melahirkan Isa as, Allah memerintahkannya untuk keluar dari mihrabnya. Ibuku tidak pernah meninggalkan mihrabnya saat mengandungku. Ketika hendak melahirkanku, Allah memerintahkan ibuku masuk ke dalam rumah-Nya.
Nasrani itu mencium tangan imam sambil berkata, "Aku menerima kebenaran tentang kenabian Muhammad dan engkau adalah walinya".
Singkat cerita, sampailah Nasrani itu dihadapan Imam Ali bin Abi Thalib kw. Kepada Imam ia berkata, "Sebelum aku mengajukan pertanyaan, pertama, aku ingin engkau berjanji bahwa darah dan kehormatanku dilindungi. "Aku berjanji", kata Imam. Kedua, apakah keunggulanmu dibandingkan dengan Nabiyullah Isa as sehingga aku layak mendengarkanmu?"
Imam berkata, "Saat nabi Isa as dikandung, Maryam tidak pernah meninggalkan mihrabnya. Namun, ketika Maryam hendak melahirkan Isa as, Allah memerintahkannya untuk keluar dari mihrabnya. Ibuku tidak pernah meninggalkan mihrabnya saat mengandungku. Ketika hendak melahirkanku, Allah memerintahkan ibuku masuk ke dalam rumah-Nya.
Nasrani itu mencium tangan imam sambil berkata, "Aku menerima kebenaran tentang kenabian Muhammad dan engkau adalah walinya".